MEMBEKALI DIRI DARI DAMPAK GLOBALISASI

11.58 0 Comments

Dalam Era Globalisasi sekarang tidak hanya memberikan dampak Positif bagi Masyarakat Indonesia, namun juga memberikan dampak Negatif yang begitu besar. Untuk itu kita perlu membekali diri kita sedini mungkin dari dampak Globalisasi agar kita tidak kalah dalam persaingan yang ada.

I. Apa itu Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemua Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.

Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan. Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi. Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.

II. Dampak Globalisasi bagi Indonesia

Banyaknya dampak Globalisasi yang terjadi dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam bidang Sosial Budaya. Globalisasi Sosial-budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya namun diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang dulunya terisolasi. Misalnya, sushi dapat ditemukan di Jerman dan Jepang, tetapi di sisi lain popularitas Euro-Disney melampaui popularitas kota Paris sehingga bisa saja mengurangi permintaan roti Perancis yang autentik. Globalisasi telah memperluas kesempatan memperoleh rekreasi melalui penyebaran budaya pop lewat Internet dan televisi satelit.
   
   II.1 Internet
Internet adalah produk globalisasi sekaligus penggerak (katalis) yang menghubungkan para pengguna komputer di seluruh dunia. Walaupun banyak pihak mengklaim perdagangan Intenernet membawa keuntungan ekonomi, ada pula bukti bahwa beberapa elemen Internet seperti peta dan jasa berbasis lokasi bisa mendorong kesenjangan ekonomi dan celah digital. Perdagangan elektronik mungkin ikut bertanggung jawab atas konsolidasi dan lenyapnya bisnis rumah tangga (mom and pop, brick and mortar) sehingga terjadi peningkatan kesenjangan pendapatan.

Komunitas Virtual yang eksis di Internet, dan anggota-anggotanya dapat membuatnya eksis dengan ambil bagian dalam ritual keanggotaan. Perubahan sosio-teknis yang besar bisa jadi diakibatkan oleh jejearing sosial Internet.

   II.2 Kesehatan
   Kesehatan global merupakan kesehatan penduduk dalam konteks global yang mencakup sudut pandang dan kekhawatiran negara-negara. Permasalahan kesehatan yang melintasi perbatasan negara atau memiliki pengaruh poliitk dan ekonomi secara global terus ditekankan. Kesehatan global didefinisikan sebagai 'bidang studi, penelitian, dan praktik yang prioritasnya adalah memperbaiki kesehatan dan mencapai kesetaraan kesehatan untuk semua orang di dunia. Lantas kesehatan global berkutat dengan perbaikan kesehatan dunia, pengurangan kesenjangan, dan perlindungan dari ancaman global yang tidak peduli dengan perbatasan negara. Global Mental and Health merupakan salah satu penerapan prinsip tersebut di ranah kesehatan mental.

Dan masih banyak lagi permasalahan - permasalahan yang terjadi karena dampak Globalisasi.

III. Kesimpulan

Diperlukan Ilmu Pengetahuan yang cukup memadai agar kita dapat membekali diri kita dari dampak Globalisasi. Karena semakin ketatnya persaingan yang di akibatkan oleh Globalisasi.  Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia.

Dengan demikian jika semua komponen bangsa memiliki jiwa semangat yang tinggi, kapabilitas dan integritas SDM yang berkompeten, peran pendidikan nasional yang menyeluruh dan berkualitas, tingkat penguasaan teknologi yang matang, ketersediaan jejaring teknologi dalam masyarakat yang memadai, dan kemampuan tata kelola dan pengawasan penyelenggaaan pemanfaatan teknologi informasi yang baik, persoalan bangsa dan Negara kita yang mengalami krisis multidimensional secara berangsur akan dapat teratasi dan perkembangan teknologi informasi akan dapat mengikuti percepatan perkembangan dan mampu bersaing dengan negara-negara lain yang semakin maju pula di era globalisasi.

Sumber : dari berbagai sumber.

0 komentar: